Tuesday, December 6, 2016

Air Mata yang Dicicil




Tulisan saya ini terinspirasi dari seseorang yang sangat penting dalam hidup saya. Seseorang yang telah mengajarkan saya banyak hal dalam menjalani kehidupan. Bahkan seseorang yang telah memberikan kehidupan itu sendiri.

Dia selalu bangun lebih pagi dari yang lain, menyediakan makanan bagi seisi rumahnya. Dia selalu tidur paling larut hanya untuk memastikan seisi rumahnya telah tidur dengan nyenyak dan mendapatkan yang terbaik.

Dia adalah wanita karir yang hebat dalam pekerjaannya, tapi dia juga adalah ibu rumah tangga yang berhasil.
Dia memiliki waktu untuk melayani Tuhan di gereja, tapi dia juga selalu memiliki waktu untuk melayani kami di rumah.
Dia adalah seorang ibu yang tegas, tapi dia juga adalah sahabat yang baik.
Dia adalah pemimpin yang hebat di kantornya, tapi dia juga adalah istri yang menghormati suaminya.

Dia selalu menyediakan telinganya untuk mendengarkan setiap keluh kesah kami.
Dia selalu mengulurkan tangannya, siap memeluk kami.
Dia selalu memandang kami dengan penuh kehangatan.
dan dari mulutnya selalu terdengar perkataan yang membangkitkan semangat kami.

Saya rasanya hampir tidak pernah mendengar keluhan keluar dari mulutnya.
Bahkan ketika kanker menggerogoti tubuhnya, tidak pernah sekalipun saya dengar keluhannya.
Dalam sakitnya, justru dia semakin meyakinkan saya bahwa Tuhan itu ada untuk menyembuhkannya.
Ketika akhirnya kanker itu berhasil mengalahkannya, saya tahu dia tidak pernah kalah. Dia tidak pernah menyerah dalam menghadapi penyakitnya, dan saya tahu justru kanker itulah yang kalah karena telah gagal membuat semangatnya patah.

Dia tidak hanya mengajarkan saya matematika dan fisika, tapi dia juga mengajarkan saya tentang nilai-nilai kehidupan.
Dia tidak hanya memarahi saya ketika saya salah, tapi dia juga memeluk saya ketika saya terluka.
Dia ada ketika saya sakit, dia ada ketika saya pertama kali jatuh cinta, dia ada ketika saya berhasil, dan dia juga selalu ada di saat saya gagal.

Kini dia sudah tidak ada lagi bersama dengan saya.
Kepergiannya menyisakan cicilan air mata hingga saat ini.
Iya, saya baru tahu kalau air mata saja datangnya bisa dicicil.
Tidak meledak sekaligus kemudian habis dan berhenti.
Waktu dia pergi saya bahkan hanya menangis sebentar. Air mata saya tidak sebanyak ketika mendampinginya sewaktu sakit. Tidak juga sebanyak ketika melihatnya kesakitan setelah kemoterapi. Saya pikir mungkin karena air mata ini sudah habis.

Cicilan air mata ini datang ketika saya akan diwisuda. Datang juga di hari pertama saya bekerja. Cicilan air mata pun selalu datang di pagi hari ketika saya akan berangkat ke gereja untuk merayakan natal.

Sudah hampir sebelas tahun berlalu sejak kepergiannya
Cicilan air mata masih suka datang tiba-tiba di saat saya merindukannya
Tapi saya sudah bisa menikmati cicilan air mata ini dengan senyuman, karena saya tahu inilah yang dia inginkan, melihat saya selalu tersenyum.
Fisiknya mungkin mati, tapi dia akan selamanya hidup dalam hati saya.

Kalau ada yang tanya apa saya menyesal karena kini dia sudah pergi, jawabannya ‘saya tidak pernah menyesal’
Kalaupun ada yang saya sesalkan dari kepergiannya bukan karena dia yang pergi terlalu cepat, tapi karena saya tidak menghabiskan waktu lebih banyak bersamanya.
Andaikan saja saya tahu dia akan pergi secepat ini, saya akan lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya, saya akan menemaninya setiap hari, saya akan merelakan waktu bersama teman-teman saya hanya untuknya.
Tapi waktu tidak akan pernah kembali lagi. Saya tahu saya harus melanjutkan hidup saya.

Saya akan lebih berani setelah dia tidak ada, karena dia yang selalu mengajarkan saya untuk berani menghadapi apa pun.
Saya tidak akan pernah berhenti bermimpi, karena dia juga yang mengajarkan saya untuk memiliki impian-impian besar.
dan saya tidak akan pernah berhenti mencintai, karena dia yang telah memenuhi hidup saya dengan penuh cinta.

Terima kasih untuk segalanya..
Untuk waktu-waktu yang pernah kita lalui bersama
Untuk setiap cicilan air mata yang datang karena membuat kenangan kebersamaan kita tetap hidup hingga saat ini.

dan saat ini dengan bangga saya katakan, bahwa dia adalah ibu saya.
I love u Mom, always.
Selamat hari ibu dan selamat natal untukmu mama, dan untuk semua ibu yang hebat yang pernah saya kenal.


Tulisan ini dibuat untuk memenuhi #tantangannulis #BlueValley bersama Jia Effendie


Wednesday, November 30, 2016

City Tour Semarang.. Part II



Setelah di postingan sebelumnya saya cerita soal serunya city tour di Semarang, nah sekarang mau bahas soal makanan apa aja yang enak di Semarang ah.

Ngomongin soal makanan, kota Semarang ini punya banyak banget tempat makan enak. Buat saya sendiri sih makanan di Semarang sangat cocok di lidah saya. Rasanya nggak terlalu manis kaya di Jogja dan nggak terlalu berbumbu yang bikin eneg. Ada beragam pilihan makanan yang bisa dinikmati di Semarang, ini dia beberapa di antaranya :

Soto Mbak Lin
Lokasi : Jl Ki Mangunsarkoro No. 15

Kalau kamu nyampe Semarang pagi dan pesen hotel tapi nggak sekalian dengan breakfast-nya (kaya saya hehe..), sarapan di sini jadi pilihan yang paling tepat. Dari judulnya aja Soto Mbak Lin, jelas makanan utamanya Soto. Soto yang dijual di sini disajikan di mangkok kecil dan sudah dicampur dengan nasi. Porsinya kecil jadi sah-sah aja kok kalau nambah 2-3 kali. Harga per mangkoknya Rp. 8.000,- Selain soto, di sini juga terdapat berbagai macam sate yang disajikan di meja. Ada sate kerang, sate telur puyuh, sate ayam, dan sate jeroan. Harga sate per tusuk Rp. 3.000 -  Rp. 5.000. Jangan lupa juga untuk pesan kopi lanang, perpaduan kopi susu dan gula aren untuk melengkapi sarapan kita.



Soto dan teman-temannya

Toko Oen
Lokas : Jl Pemuda No 52

Ketika berkunjung ke toko Oen, tujuan saya hanyalah untuk menikmati es krimnya yang memang terkenal di sana. Di luar ekspektasi ternyata toko Oen di Semarang ini juga menyediakan banyak kue-kue yang menggugah selera. Favorit saya poffertjes es krim dan Oen’s symphony (es krim home made lima rasa). Oh ya, arsitektur restoran ini juga oke dan instagram-able loh (ini penting hehe..)

Poffertjes es krim

Oen's Symphony

Loenpia Semarang
Oleh-oleh khas Semarang ini ada di sepanjang jalan kota Semarang dan di pusat oleh-oleh khas Semarang, tapi kalau mau cari yang paling terkenal di Semarang, kamu bisa mengunjungi loenpia Mbak Lien, masih di jalan Pemuda dekat toko Oen atau loenpia Gang Lombok di Gang Lombok No 11, kawasan Pecinan. Keduanya bisa langsung makan di tempat atau dibawa pulang untuk oleh-oleh.

Tahu Gimbal
Tahu gimbal adalah salah satu makanan khas Semarang yang terdiri dari tahu, lontong, tauge, kol, dan gimbal (udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang dan petis udang. Sama seperti penjual loenpia yang bertebaran di mana-mana, tahu gimbal pun banyak, diantaranya di sepanjang jalan Pemuda (kalau malam hari), di depan Masjid Baiturrahman, dan di pasar Semawis. Harga seporsi tahu gimbal sekitar Rp. 10.000,-



Tahu Bakso Unggaran
Menyingkir sedikit ke kabupaten Semarang tepatnya di Unggaran, kamu dapat menemukan makanan khas unggaran yaitu Tahu Bakso dengan merek Tahu Baxo Ibu Pudji. Tahu bakso dengan dua pilihan goreng dan rebus ini sudah dikemas dalam kotak per porsi sehingga dapat menjadi alternatif oleh-oleh dari Semarang. Sekarang sih Tahu bakso sudah dapat ditemukan di berbagai pusat oleh-oleh khas Semarang seperti di jalan Pandanaran.

Gama Ikan Bakar&Seafood
Lokasi : Jl MT Haryono No 870A
Jam operasional : 11.00 – 23.00

Semarang ternyata juga punya tempat makan seafood yang enak dan bisa jadi rekomendasi, Gama Ikan Bakar & Seafood. Begitu masuk restonya yang cukup luas, saya sebeneranya udah deg-degan, jangan-jangan harganya lumayan. Tapi ternyata, selain makanannya yang enak, tempatnya  nyaman, harganya pun masih relatif terjangkau. Jadi puas banget deh makan di sini. Jangan lupa pesan shrimpink goreng dan cumi goreng tepungnya, endeuuss banget.

Shrimpink Goreng


Pusat Wisata Kuliner Pecinan (Semawis)
Akhirnya sampai juga di pasar Semawis, pecinan, surganya pecinta kuliner kaya saya. Setelah seharian city tour Semarang, penantian nunggu pasar Semawis buka akhirnya terbayar sudah. Pasar Semawis yang buka mulai pukul 18.00 sampai menjelang tengah malam ini menyajikan puluhan stand makanan yang menjajakan beragam makanan mulai dari makanan tradisional, modern, halal dan non halal. Beragam makanan yang tersedia di antaranya loenpia, bacang, pisang plenet khas Semarang, nasi campur, dan masih banyak lagi.

Serunya lagi di pasar Semawis ini membuka tenda khusus karaoke jalanan yang bisa diikuti oleh siapa saja. Umumnya yang antri untuk ikut karaoke ini adalah oma-opa yang fasih menyanyikan lagu mandarin. Lantunan lagu-lagu mandarin dan lagu lawas membuat suasana wisata kuliner di Semawis jadi lebih hangat dan berkesan.
  

 Bacang babi telor asin di Semawis. 
Disajikannya udah dipotong-potong jadi nggak ribet makannya

suasana di pasar Semawis Pecinan. Makin malem makin rame.

Loenpia Semarang

Tha..011216..11 a.m.


City Tour Semarang..Part I




Tempat liburan yang menyenangkan buat saya itu bisa didefinisikan dengan 3 hal, banyak makanan enak, tempat kece buat foto, dan murah. Semarang menjawab ketiga hal itu. Ke Semarangnya sih udah lamaaaa banget, ada kali setahunan yang lalu. Tapi karena saya waktu itu lagi sibuk-sibuknya ngantor (alasan klise banget ya ini) plus review tulisan saya tentang Semarang diminta oleh salah satu penerbit untuk buku kompilasi, di mana bukunya pun tidak jadi terbit tapi yang penting honornya tetep keluar lah ya (murah amat deh saya hehe), jadi ya baru posting di blognya sekarang.

Jadi ceritanya waktu itu liburan ke Semarang adalah liburan tanpa rencana dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi. Kadang-kadang liburan tanpa rencana dan tanpa ekspektasi itu yang jauh lebih asyik memang. That’s why Semarang punya cerita sendiri buat saya.

Selain hunting foto dan makan, kamu bisa sekalian belajar sejarah selama jalan-jalan di sini. Semarang yang dirancang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan pada jaman Belanda seringkali disebut The Port of Java (Pelabuhan Jawa). Setiap orang yang akan pergi dari Jawa Barat ke Jawa Timur harus melewati dan singgah di Semarang. Karena itulah Semarang memiliki banyak kawasan bersejarah yang lengkap dan unik.

Kemana dan ngapain aja Di Semarang?? Banyaakk.. Ini beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi sebagai referensi kalau jalan-jalan ke Semarang.

Lawang Sewu
Lokasi :  Jalan Pemuda, komplek Tugu Muda
HTM: Rp. 10.000/ orang (Rp. 35.000 tambahan jika ingin menggunakan tur guide)
Jam operasional : 07.00 – 22.00

Kalau dulu gara-gara salah satu acara televisi tempat ini jadi berkesan ngeri dan angker, mending buang jauh-jauh dulu bayangan itu. Begitu sampai lawang sewu, menurut saya justru tempat ini keren banget dan nggak sabar kepengen langsung foto-foto.

Lawang sewu yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah seribu pintu merupakan salah satu gedung bersejarah di Semarang peninggalan Belanda. Awalnya gedung ini adalah kantor pusat pemerintahan kereta api. Pasca pemerintahan Belanda, gedung ini lama tidak terurus (mungkin ini sebabnya jadi beredar rumor macem-macem dan membuat tempat ini sempat menyeramkan). Akhirnya tahun 2011 gedung ini dipugar dan dibuka lagi untuk umum. Sekarang Lawang Sewu menjadi salah satu icon penting kota Semarang.


Kelenteng Sam Poo Kong
Lokasi :  Jalan Simongan Raya No 129, Semarang
HTM: Rp. 3.000/ orang
Jam operasional : 06.00 – 23.00

Selain sebagai tempat ibadah dan ziarah, kelenteng Sam Poo Kong ini dibuka menjadi tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan. Tempatnya luas banget, banyak spot foto keren, dan nggak usah khawatir kelelahan waktu mengelilingi tempat ini karena ada banyak tempat duduk untuk istirahat. Kalau kebetulan kamu datang ke sini pada bulan Agustus atau hari raya imlek, biasanya ada acara seperti arak-arakan, bazaar, dan festival.




Pagoda Avalokitesvara
Lokasi : Jl Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Semarang
HTM : Free

Pagoda avalokitesvara atau pagoda Buddhagaya watugong merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Bangunan setinggi 45 meter ini memiliki tujuh tingkat di mana di dalamnya ada patung Buddha yang besar, patung Dewi Kwan Im, Patung Panglima We Do, dan masih banyak patung lainnya. Ada di tempat ini jadi ngingetin saya sama film kera sakti dan film-film klasik cina jaman dulu hehehe..



Masjid Agung Jawa Tengah
Lokas : Jalan Gajah Raya, Desa Sambirejo, Kec Gayamsari, Semarang
HTM : Free (hanya kena biaya Rp. 3.000 / orang kalau mau naik menara Asmaul Husna)

Setelah mengunjungi kelenteng dan pagoda, sekarang saatnya mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal di Semarang. Wisata di Semarang ini memang jadi berasa wisata religi karena rata-rata tempat bersejarahnya adalah tempat ibadah. Di Masjid Agung Jawa Tengah juga ada menara Asmaul Husna, tempat kita bias melihat keseluruhan kota Semarang melalui teropong.

Kawasan Kota Lama Semarang
Hampir setiap kota memiliki kawasan kota lama yang menyimpan banyak cerita bersejarah kota tersebut, begitu juga dengan Semarang. Di kawasan kota lama Semarang ini terdiri dari sekitar 50 bangunan kuno dengan asrsitektur khas Belanda. Makanya kota Semarang seringkali disebut Little Netherland. Jangan lupa foto-foto di depan gereja blenduk yang megah dan lihat-lihat barang antik yang dijajakan di sekitar taman srigunting yang tidak jauh dari situ.

gereja blenduk di kawasan kota lama

salah satu art street di kawasan kota lama

Brown Canyon Semarang
Waktu saya berkunjung ke Semarang tahun lalu itu, brown canyon masih belum banyak yang tahu. Mampir ke sini pun atas referensi supir yang mengantar kita waktu itu. Sambil menunggu pasar Semawis buka katanya. Tapi sekarang Brown Canyon sudah cukup terkenal dan jadi salah satu tempat wisata di Semarang yang juga banyak dikunjungi. Jadi apa sebenarnya Brown Canyon? Tempat ini awalnya merupakan daerah penambangan/ penggalian pasir, tanah urug, dan batu padas. Lama-kelamaan tempat yang awalnya berupa perbukitan ini setelah materialnya habis menghasilkan tekstur tebing-tebing tinggi yang keren banget. Di sini sebenarnya nggak ada apa-apa, bahkan waktu itu warung minuman pun nggak ada. Tapi untuk sekedar hunting foto, menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit dari pusat kota Semarang, tempat ini worth it juga kok.



Kawasan Wisata Goa Kreo
Ingin cari tempat yang sedikit adem di Semarang? Kamu bisa mengunjungi kawasan wisata goa kreo di Dukuh Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunung Pati Semarang. Kawasan ini berupa areal hutan dengan goa kreo yang terbentuk alami. Di kawasan hutannya juga masih banyak kera-kera yang berkeliaran bebas. Untungnya sih kera-kera di sini cukup jinak dan ramah pada pengunjung. Ngapain aja di sini? Kamu bisa jalan-jalan santai, beli jajanan khas daerah setempat, atau foto-foto di sekitar waduk Jatibarang yang masih satu area dengan goa kreo.

Di Semarang juga cukup banyak museum yang bisa kamu kunjungi, sayang beberapa museum yang ingin saya datangi malah tutup di hari Sabtu dan Minggu. Mungkin next time kalau ada kesempatan berkunjung ke Semarang lagi. Next, review soal makanan apa aja yang enak di Semarang? Ini saya bahas di postingan saya selanjutnya ya ^^

Notes :
·      Berkeliling di kota Semarang sama sekali nggak susah. Ada banyak pilihan kendaraan mulai dari angkutan kota, becak, atau sewa motor/mobil pun banyak. Sekarang juga sudah ada trans Semarang dengan harga Rp. 3.500/ orang sekali jalan.

·      Tempat-tempat wisata yang saya sebutkan tadi lokasinya tidak ada yang terlalu jauh. Waktu saya berkunjung ke sana pun nggak ngalamin yang namanya macet sama sekali. Jadi perhitungan waktunya bisa cukup efisien.

Tha..011216..10 a.m.



Monday, November 21, 2016

Jangan Lupa Oleh-Oleh Ya..






Setiap kali traveling saya biasanya akan menyusun itinerary dan menentukan budget selama perjalanan. Mulai dari tiket, hotel, makan, sampai biaya tidak terduga sudah saya perhitungkan agar biaya traveling tidak membengkak. Sayangnya biasanya budgeting yang saya buat itu akan gagal total alias membengkak ketika belanja oleh-oleh.

Saya sebenarnya bukan orang yang terlalu senang belanja kalau sedang liburan. Karena saya tinggal di kota besar yang memiliki cukup banyak tempat belanja mulai dari yang murah, yang unik, sampai yang harganya nggak masuk akal, jadi ketika memang sedang ingin belanja, saya lebih memilih belanja di kota asal saya, Bandung yang juga terkenal sebagai surganya belanja.

Bukan berarti saya anti belanja sama sekali sih kalau sedang traveling. Sesekali saya suka juga kok membeli satu atau dua barang unik yang kebetulan saya temui. Tapi kegiatan ini memang tidak pernah saya siapkan khusus di itinerary perjalanan saya. Saya lebih suka berburu kuliner di suatu tempat atau mengunjungi museum dan tempat unik ketimbang belanja.

Hanya saja belanja oleh-oleh sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Mungkin memang sudah jadi budaya di antara kita setiap kali ada teman yang pergi liburan, biasanya kita selalu komentar “Jangan lupa oleh-oleh ya.” Masih mending kalau hanya basa-basi minta oleh-oleh, beberapa orang yang saya kenal malah sengaja request barang atau makanan tertentu dan sengaja menitipkan uangnya, yang artinya saya nggak bisa ngeles dengan alasan apa pun untuk tidak membelikan titipan oleh-oleh tersebut.

Rekor belanja oleh-oleh terbanyak yang pernah saya alami selama saya traveling adalah waktu saya liburan ke Jogja tahun 2014. List titipan dan daftar orang-orang yang rasanya wajib untuk dibawakan oleh-oleh (teman-teman kantor yang sudah menggantikan saya selama cuti plus keluarga – ini jadi list wajib dong ya) menghasilkan dua dus besar berisi bakpia, wingko, dan makanan khas Jogja lainnya. Sampai-sampai harus minta bantuan porter di stasiun untuk mengangkat bawaan saya saking banyaknya. Saya ke Jogja waktu itu karena kebetulan ada tiket promo dan teman saya punya voucher hotel. Jadi setelah dihitung-hitung biaya untuk belanja oleh-oleh malah jauh lebih besar daripada biaya yang saya habiskan selama liburan. Miris.

Sebenarnya masalah utamanya bukan di harga atau uang yang harus saya keluarkan untuk membeli oleh-oleh tersebut. Biarpun harga selalu mendapat bottom line sih ya, tapi memberikan sesuatu termasuk oleh-oleh untuk orang terdekat tidak pernah saya lupakan kok. Memberi rasanya menyenangkan terutama ketika barang pemberian saya itu bisa terpakai dan disukai oleh sang penerima. Tapi yang seringkali menjadi masalah adalah waktu dan kesulitan untuk membawa oleh-oleh tersebut pulang.

Beberapa kali perjalanan saya harus mengunjungi pulau-pulau kecil yang aksesnya harus melalui laut dengan menggunakan kapal kecil. Bawa tas sendiri aja udah ribet, kebayang kan kalau harus ditambah oleh-oleh juga. Seperti misalnya beberapa tahun lalu waktu saya mengunjungi nusa lembongan dan ceningan. Awalnya rencana liburan saya hanya ke Bali. Teman-teman kantor taunya saya liburan ke Bali. Segala macam titipan mulai dari kacang Bali, Pia legong, baju joger sampai kain-kain sudah ada di list. Ternyata sampai Bali saya malah diajak partner traveling saya mengunjungi nusa lembongan. Akses ke sana memang tidak terlalu sulit tapi tetap saja harus menggunakan kapal dan menyeberang. Ditambah lagi jadwal yang cukup padat, kejar-kejaran dengan jadwal pesawat untuk pulang, alhasil list oleh-oleh pun tidak terbeli. Kemudian muncul rasa tidak enak karena pulang liburan tapi nggak bawa oleh-oleh apa-apa. Rasa nggak enak karena nggak bawa oleh-oleh malah jadi lebih besar ketimbang rasa ingin memberi itu sendiri. Maafkan.

Jadi saya mulai dari diri saya sendiri. Kalau ada teman yang berpergian, saya usahakan untuk tidak menitip oleh-oleh apa pun. Malah saya suka wanti-wanti supaya tidak usah beli apa-apa. Daripada dibelikan gantungan kunci yang kemudian lupa disimpan di mana atau kaos yang berakhir jadi baju tidur, saya lebih suka mendengarkan cerita mereka yang pulang traveling, pergi ke mana saja, dan melihat foto-foto mereka. Lumayan kan untuk jadi bahan referensi. Kalau pun memang ada yang membawakan oleh-oleh, selama memang tidak merepotkan ya tentunya akan tetap diterima dengan senang hati.

Jadi maafkan saya kalau setiap kali traveling tidak membawa banyak oleh-oleh. Oleh-oleh saya berupa cerita, foto, catatan perjalanan dan informasi yang biasa saya share di blog ini, mudah-mudahan lebih bermanfaat. Kalau pun ada yang kepingin banget makanan khas daerah setempat yang biasanya jadi oleh-oleh, sekarang kan jaman udah canggih, bisa belanja online kan ya? Hehehe..

Tha..221116..8 a.m.
               


Monday, November 14, 2016

Jalan Jajan di Belitung



Delapan tahun setelah saya nonton film laskar pelangi, saya bertekad dalam hati kalau suatu hari nanti saya harus mengunjungi belitung, melihat pantai-pantainya yang cantik, dan tentu berfoto di atas batu-batu granit besar yang jadi ciri khas belitung. And yes seneng banget, its happen now..

Setelah main ke belitung, ternyata tempat ini recomended banget untuk kamu yang nggak punya waktu terlalu lama untuk liburan. Bisa karena cuti dari kantor yang nggak di acc lama (ini sih derita saya jaman dulu pas masih ngantor), atau bisa juga karena hanya butuh waktu sebentar untuk refreshing pikiran dari rutinitas sehari-hari.

Di luar dugaan juga main ke belitung ini nggak terlalu mahal, nggak ribet sama sekali, dan aksesnya tergolong mudah. Hanya butuh waktu 55 menit penerbangan dari Jakarta, mata juga baru merem bentar, udah nyampe lagi di belitung.

Harga tiket juga nggak terlalu mahal, kemarin total saya menghabiskan 760 ribu PP Jakarta-tanjung pandan. Bisa dicek perbandingan harganya untuk 3 maskapai yang melayani rute penerbangan Jakarta-Tanjung Pandan yaitu Garuda, citilink, dan sriwijaya.

Nggak ribet, karena sudah banyak tur dan open trip yang bisa kamu pilih untuk memudahkan kamu liburan di Belitung. Kalau pun mau pergi sendiri juga nggak terlalu sulit. Kemarin saya combine antara explore belitung sendiri dan one day trip untuk keliling pulaunya.

Jadi ngapain aja di belitung?
Hari pertama saya explore belitung naik motor. Sewa motor di belitung juga udah banyak. Untungnya hotel tempat saya menginap, Pandan makmur in hotel sudah menyediakan motor untuk disewakan. Tujuan pertama saya adalah pantai jimbaran belitung. Di pantai jimbaran ini dibangun wahana air yang terapung di laut pertama di Indonesia, Wibit Floating Sea Water Park. Tadinya saya sudah semangat banget main di sana, sayang wahanya lagi ditarik karena cuaca yang kurang bagus. Baru akan dibuka kembali di bulan Maret.

Pantai jimbaran ini konsepnya private beach seperti beberapa pantai di Bali. Ada banyak kafe-kafe di area ini untuk nongkrong pinggir pantai. Saya sempat ngobrol dengan Mas Vian dari @official_belitung, area jimbaran memang lebih banyak di reserve untuk grup, gathering, atau acara-acara kantor gitu. Jadi berhubung saya memang bukan datang dari grup tertentu dan belum reserve juga jadinya di pantai jimbaran saya harus puas hanya dengan main di pinggiran pantainya dan foto-foto.

 gerbang masuk menuju pantai jimbaran

dermaga yang jadi spot foto di jimbaran

Next lanjut ke pantai Tanjung tinggi atau dikenal juga dengan Pantai Laskar Pelangi. Udah tau dong ya pantainya cantik banget dengan banyak batu-batu besar menjulang yang menghiasi pantai ini. Pantainya juga cukup tenang, jadinya adem banget duduk-duduk pinggir pantai sambil minum es kelapa muda..so relaxing.

pantai tanjung tinggi

Saya lanjut makan siang di pantai tanjung kelayang. Cita-cita makan seafood pinggir pantai kesampaian juga. Di sini ada banyak kok kedai-kedai atau warung tenda pinggir pantai yang menjual seafood lengkap. Di menu memang nggak ada harganya, tapi ternyata nggak terlalu mahal juga kok. Saya pesan cumi saus tiram, ikan bakar dan  ikan bumbu gangan (khas belitung), cah kangkung untuk 4 orang, hanya habis Rp.135.000,- lumayan worth it kan, apalagi rasa makanannya juga nggak ada yang nggak enak.

Setelah makan tadinya saya mau lanjut untuk siap-siap sunset-an di tanjung pendam beach. Tapi karena sunset masih agak lama dan udah mulai ngantuk, saya mampir dulu untuk ngopi di Warung Kopi Ake. Warung kopinya sederhana, harganya juga murah meriah (Selalu ya harga di bottom line, hehe..), tapi rasanya enak banget. Saya yang emang doyan ngopi, cocok banget sama rasa kopi di Belitung ini.


Nggak lengkap main di pantai kalo nggak sunset-an. Dan pilihan saya menikmati sunset adalah di pantai tanjung pendam. Pantai ini lokasinya tengah kota tanjung Pandan. Pantainya nge-hits banget buat anak muda, banyak tempat nongkrong, ada odong-odong buat keliling pantai, dan pastinya sunsetnya cantik banget.


Notes :
·      Pantai jimbaran belitung berlokasi di jalan raya sijuk, Desa sijuk, kab belitung. Sekitar 30 menit naik motor dari tanjung pandan.
·      Waroeng Kopi Ake berlokasi di Jalan Veteran No 47, Tanjung Pandan. Lokasinya masuk ke area ruko depan tugu Batu Satam, tepat sebelah kedai Mak Jana.
·      Pantai Jimbaran, tanjung tinggi, dan tanjung kelayang lokasinya berdekatan di Belitung Barat. Untuk mengunjungi pantai-pantai itu bisa juga dengan sewa kapal atau ambil paket trip hopping island Belitung.

Hari ke-2 di Belitung saya explore kawasan Belitung Timur. Ada apa aja di Belitung Timur? Saya mengunjungi SD Laskar Pelangi, Rumah Keong, Museum Laskar Pelangi, Kampung Ahok, Vihara Dewi Kwan Im, dan Pantai Burung Mandi. Semua lokasinya berdekatan, kurang lebih 1 jam perjalanan naik mobil dari tanjung Pandan. Untuk pantai memang masih jauh lebih cantik pantai di Belitung Barat. Tapi duduk-duduk santai di pantai burung mandi juga tetap menyenangkan kok.

suka banget sama museum kata, colorfull, banyak quote inspiring, supercool.



Notes :
·      HTM museum kata Andrea Hirata IDR 50.000,-/ orang dan kamu bisa dapat buku Laskar Pelangi.
·      HTM SD Laskar pelangi IDR 3.000,-/ orang. Di dekat pintu masuk banyak penjual makanan khas belitung seperti es jeruk kunci, otak-otak, dll. Murah meriah dan juga enak.

Hari ke-3, saatnya main seharian di pantai alias hopping island. Untuk hopping island ini saya sengaja pesan paket one day trip dari visit belitung. Dijemput dari hotel, hopping island, sewa alat snorkling sampai disediakan ban flaminggo besar untuk atribut foto. Buat yang berminat one day trip atau trip lainnya bisa klik disini. Recomended banget pelayanannya, fasilitasnya, dengan harga yang cukup bersahabat. Thanks untuk mas Bono yang menemani saya jalan-jalan selama di Belitung.





Saat hopping island ini saya mengunjungi pulau lengkuas dengan mercusuarnya yang terkenal untuk melihat Belitung dari atas. Mercusuar ini ada 18 lantai, dengan 313 anak tangga untuk naik ke atasnya. Siap-siap tenaga buat naik ke atas ya. Nyampe atas udah ngos-ngosan, tapi worth it banget untuk pemandangan seindah ini.

this is it..the breathtaking view

My travelling mate..thx Gaeess ^^

Overall, liburan singkat ke Belitung ini menyenangkan dan bisa jadi rekomendasi, kenapa??
1.    Main sambil makan atau makan sambil main, cocok banget nih di Belitung. Makanan khasnya enak-enak dan cocok di lidah dan kantong saya.
2.    Pantainya cantik-cantik, lautnya tenang, jadi nggak bikin terlalu cape pas snorkling. Pas banget buat saya yang nggak terlalu jago renang tapi masih suka liat keindahan bawah laut.
3.    Ada banyak tempat ngopi enak di Belitung. Sebagai pecinta kopi sih jelas saya suka banget.
4.    Kalau bosen sama pantai masih banyak tempat main lainnya, bisa city tour, foto-foto cantik di museum atau wisata kuliner.

Notes :
·      Selama di belitung saya menginap di hotel Pandan Makmur Inn dan Hanggar 21. Pandan Makmur Inn di Jalan Jenderal Sudirman, Pangkal Lalang, Tanjung Pandan ini punya family room yang cukup untuk 4 orang. Rate-nya sekitar IDR 500.000/ malam. Saya juga bisa langsung check in kapan saja kalau kebetulan kamarnya kosong, tanpa kena tambahan biaya. Sementara Hotel Hanggar 21 lokasinya juga masih di Jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dari bandara. Kamarnya luas, viewnya oke. Ada sepeda yang disediakan for free untuk keliling area hotel yang lumayan luas. Ratenya sekitar IDR 300.000/ malam
·      Beberapa tempat makan yang saya kunjungi : Rumah makan diva (perlu dicoba sop kepitingnya) dan mie Atep di Jalan Sriwijaya, rumah makan Belitong Timpo Duluk di Jalan Lettu Mad Daud No 22 (restonya bagus dan instagramable – penting)

Tha..151116..4 p.m.


Sunday, October 30, 2016

Happy 29th My Self








Ada yang berbeda dari ulang tahun saya kali ini. Secara spesial saya memberi hadiah untuk diri saya sendiri. Sebuah surat pengunduran diri. Sebetulnya keinginan untuk resign ini sudah seringkali muncul sejak lama. Surat resign pun sudah berkali-kali dibuat dan hanya tersimpan di desktop komputer tanpa pernah di print apalagi sampai di meja atasan. Alasan belum dapet kerjaan baru, takut nggak punya penghasilan dan takut jadi pengangguran pun kerap kali menahan saya menyerahkan surat resign ini.

Mungkin keputusan untuk resign ini merupakan salah satu keputusan terbesar dalam hidup yang pernah saya ambil. Hingga detik ini pun saya juga tidak tahu apakah ini keputusan yang paling tepat atau tidak.

Secara kebetulan, tepat sehari setelah saya menyerahkan surat pengunduran diri, saya bertemu dengan seorang teman lama.  Kami memang belum kenal terlalu lama, tapi ada beberapa orang yang memang tidak perlu waktu yang lama untuk merasa klik dan bisa sharing banyak hal termasuk hal-hal pribadi yang jarang bisa kita share dengan orang lain. Teman saya ini salah satunya. Dia cerita kalau dia juga baru saja mengajukan resign.

Kami ada di posisi yang sama. Sama-sama resign sebelum mendapatkan pekerjaan baru. Sama-sama sempat khawatir untuk hari-hari ke depan. Dan juga sama-sama sudah merasa ‘cukup’ di tempat kerja yang sekarang.

Saya kemudian bertanya, tepatkah keputusan yang saya ambil ini. Saya keluar justru di saat sedang tidak ada masalah apa-apa, ada di posisi yang cukup baik dengan penghasilan yang lumayan, dan beberapa teman mungkin bilang, “kenapa keluar Mit, kan enak bagian lu sekarang.” Jawabannya sederhana, saya selalu punya beribu alasan untuk resign dan selalu mencari-cari alasan untuk tetap bertahan.

Saya pastinya meminta pendapat orang-orang terdekat mengenai hal ini. Tapi semua pendapat mereka kembali lagi ke hati saya yang memutuskan. Di usia saya yang sekarang ini, tentunya porsi mendengarkan kata hati harus lebih banyak daripada mendengarkan apa kata orang. Bukan lagi tentang mencari jawaban dari luar, tapi lebih ke dalam diri kita sendiri.

Lalu sejauh mana keputusan yang kita ambil itu tepat atau tidak? Teman saya tadi bilang, kita nggak akan pernah tahu pilihan kita itu tepat atau tidak karena memang tidak pernah ada hal yang benar-benar tepat. Satu hal yang perlu kita percaya adalah apa pun keputusan yang kita ambil, Tuhan pasti sertai.

Tekanan-tekanan yang kita alami selama ini mungkin memang membuat kita berkembang, membuat kita belajar, tapi di sisi lain mungkin Tuhan ijinkan kita mengalaminya supaya kita move dan naik level.

Dan hari ini, tepat ketika angka di umur saya bertambah, saya belajar lagi hal baru. Pelajaran yang harus terus dilatih seumur hidup mungkin. Belajar percaya. Percaya bahwa Tuhan pasti memelihara. Percaya bahwa Tuhan pasti menyertai. Percaya bahwa sekalipun saya salah, Tuhan pasti punya rencana yang selalu mendatangkan kebaikan. 

Ulang tahun kali ini wish list saya sederhana, saya hanya ingin lebih banyak mendengarkan kata hati dan kata Dia yang menciptakan saya. Ingin lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya dan memberi banyak kebahagian juga untuk mereka yang ada di sekeliling saya.

Happy birthday Self..More than just celebrating birthday, I’m totally celebrating life.

Tha..301016..7 p.m