Thursday, August 31, 2017

11 Tempat Ngopi Enak di Bandung



location : yumaju coffee

Entah sejak kapan tepatnya saya menjadi seorang penikmat kopi. Mulai dari kopi sachet yang biasa dibeli di warung-warung (yang kemudian bertobat, berhenti menyeduh kopi instan ketika tahu kandungan di dalamnya lebih banyak gula dan pemanis buatannya dibandingkan kopinya), hingga mencoba tempat-tempat ngopi enak di Bandung menjadi hal yang menarik buat saya. Agenda meet up dengan teman-teman pun biasanya tidak jauh dari ngopi-ngopi cantik di coffee shop yang cozy dan enak buat ngobrol.

Masalahnya, kadang kalau ada teman dari luar kota yang nanya, ngopi di Bandung yang enak di mana ya? Seringnya saya blank terus ujung-ujungnya buka IG lagi, buka-buka trip advisor lagi, kok ya ribet amat deh. Jadi saya mau coba bikin list deh tempat ngopi enak di Bandung versi saya.

But Please, don’t put your expectation too high, saya hanya suka minum kopi dan nggak ahli menilai kopi mana yang enak dan yang biasa aja. List yang saya buat ini ‘kopi enak’ secara general, artinya masih oke di lidah dan worth it to try lah ya..

1. Nulis sambil ngopi cantik di Yumaju Coffee

Belum lama buka tapi saya langsung jatuh cinta begitu pertama kali datang ke Yumaju Coffee. Lokasinya di Jl. Maulana Yusuf No 10, tepat di sebelah Black Pepper resto. Tempatnya mungil, comfy, dan private. Yes, makanya cocok banget buka laptop dan nulis di sini. Biarpun nggak selalu sepi, entah kenapa karakteristik pengunjungnya nggak berisik dan kadang asyik sendiri dengan kerjaan masing-masing. Recommended buat kamu yang doyan ngopi sendirian.

area indoor & outdoor yumaju coffee yang cozy banget. 
pic source : https://www.instagram.com/yumajucoffee/


2. Tempat ngopi yang instagramable di Kozi Lab

Tempatnya nggak terlalu besar sih memang, tapi banyak spot kece buat foto dan pastinya instagram-able. Berlokasi di Jl Gudang Selatan No. 22 dan mengambil tempat di sebuah bekas gudang membuat Kozi Lab jadi semakin unik. Bagi yang suka baca, kozi lab juga punya koleksi buku yang lumayan banyak. Baca buku sambil ngopi di sana pasti deh bikin kamu makin betah. Oh ya, mereka juga sudah memiliki beberapa cabang versi 2.0 di Bukit Dago Utara, versi 3.2 di hotel Malaka, dan versi 3.7 di Jakarta. Untuk info lengkapnya langsung aja follow IG nya di @kozi.lab

tampak luar Kozi Lab versi 1.0 berasa di gudang banget kan? hehe..


semua sudutnya kece sih di sini buat foto

3. Ngadem di Kedai Matahari

Sebenarnya kedai matahari ini bukan spesifik tempat ngopi sih, tapi saking sukanya saya sama tempat ini, jadi agak subjektif deh masukin kedai matahari di list tempat ngopi enak favorite saya. Mengambil lokasi di Jl Dago Pakar Barat No.3, kedai matahari ini masih bagian dari Eco learning camp yang terletak di sebelahnya. Makanya konsepnya sangat ramah lingkungan dan mencintai alam. Uniknya di sini, semua makanan yang disajikan didapat dari hasil eco camp mereka sendiri. Kalau berkunjung di sini, jangan lupa baca peraturan yang ada di setiap meja, yaitu kamu harus membersihkan bekas makanan kamu sendiri dan meletakkan di tempat yang telah disediakan. Saya sih suka banget tempatnya yang adem, sejuk, nggak terlalu ramai dan rasanya menyatu dengan alam. Semua makanan dan minumannya juga enak dan bersahabat di kantong.


jangan lupa baca aturan yang ada di setiap meja ya :)

4. Noah’s Barn – yang katanya coffee shop hipster pertama di Bandung

Kalau saya nggak salah, Noah’s Barn merupakan coffee shop hipster pertama di kota Bandung. Di sini pertama kalinya saya pesen makanan dan minumannya langsung ke bar (yah mirip kalau kita ke starbucks atau resto siap saji) dan bukan angkat tangan minta menu ke waitress. Lokasinya agak nyempil di Jl. Garuda No. 39. Mereka kemudian buka tempat yang lebih besar dan menyerupai restoran di Jl. Dayang Sumbi. Keduanya nggak pernah sepi pengunjung. Saya pribadi sih tetap lebih suka Noah’s Barn di tempat lama. Lebih comfy dan homey rasanya.

ini noah barn yang di Garuda. Lebih homey sih rasanya
pic source :  https://www.instagram.com/noahsbarncoffeenery/ 

5. Two Hands Full – untuk si pecinta kopi

Beberapa teman pecinta kopi bilang, two hands full punya kopi yang kualitasnya merupakan salah satu yang terbaik di Bandung. Saya sendiri selain ngopi suka sama makanan-makanannya. Mereka punya pouch egg yang super yummy. Berlokasi di Jln Sukajadi No 198A, Two Hands Full wajib dicoba bagi kamu pecinta kopi.
area bar di tengah cafe yang serba terbuka
pic source : https://www.instagram.com/thfcoffee/

pouched egg dan smash avocado yang nggak pernah bisa ditolak.
pic source : https://www.instagram.com/thfcoffee/

6. Tempat ngopi berpintu biru - Blue Doors

Sesuai namanya, tempat ngopi yang terletak di jln Gandapura No. 61 ini punya pintu berwarna biru. Tempatnya tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk ngopi-ngopi dan ngobrol. Selain kopi, mereka juga menyajikan aneka cake dan makanan yang cocok untuk jadi teman ngopi kamu.
pic source : https://www.instagram.com/blue_doors/

pic source : https://www.instagram.com/blue_doors/


7. Ngopi with a View di Eugene The Goat

Kepengen ngopi sambil menikmati indahnya pemandangan kota Bandung, Eugene The Goat ini bisa jadi rekomendasi. Letaknya di Jl. Awiligar Raya II No. 2, persis di lobi Clove Garden Hotel Bandung. Sayangnya akses jalan menuju tempat ini masih agak rusak, dengan jalan menanjak berasa lagi perjalanan ke luar kota deh. Kalau soal rasa, nggak usah diragukan deh. Secangkir hot latte bisa jadi pilihan tepat sambil menikmati indah dan sejuknya pemandangan kota Bandung.

https://www.instagram.com/thegoat.eugene/

https://www.instagram.com/thegoat.eugene/

8. Mimiti Coffee – tempat ngopi kekinian dan ngehits di Bandung

Sepengetahuan saya, tempat ngopi yang berlokasi di Jl. Karang Sari No.1 ini nggak pernah sepi pengunjung. Jadi tempat ngopi paling hits dan kekinian di Bandung, mimiti coffee juga ramai dikunjungi oleh turis domestik terutama dari Jakarta (berdasarkan pengamatan aja ya). Punya area indoor dan outdoor yang cozy banget untuk menyeruput kopi atau sekedar nongkrong bareng sahabat. Mimiti Coffee juga punya spot foto yang instagramable banget, nggak ngerti juga sih kenapa hampir semua yang datang pasti foto ala-ala di situ. Saya sendiri nggak sempet foto, antri banget soalnya hehe..

pic source : https://www.instagram.com/mimiticoffee/

pic source : https://www.instagram.com/mimiticoffee/

ini nih yang katanya spot wajib buat foto.. emang kece sih ya.
pic source : https://www.instagram.com/mimiticoffee/

9. Rame tapi nggak berisik di Sejiwa Coffee

Satu lagi tempat ngopi yang lagi ngehits dan kekinian, namanya Sejiwa Coffee. Lokasinya strategis banget nih, di Jl Progo No. 15 tepat di seberang hummingbird/ kopi progo. Dengan lokasinya yang berada di area cafe dan factory outlet terkenal di Bandung, nggak heran kalau sejiwa coffee ini selalu ramai. But don’t worry, tempatnya cukup luas dan karakteristik pengunjungnya juga nggak berisik alias nggak kebanyakan ABG kinyis-kinyis yang gaduh. Jadi kalaupun kamu datang untuk ngopi sendiri sambil bawa kerjaan masih oke kok. Menu makanan dan minumannya juga ada banyak dan bervariasi mulai dari western food sampai Indonesian food. Kopi, teh, susu juga lengkap. Oh ya, tempat ngopi yang didominasi oleh warna putih ini juga punya banyak spot kece untuk foto yang pastinya instagram-able.
barista di sejiwa coffee dengan seragamnya yang mirip jas lab
pic source :https://www.instagram.com/sejiwacoffee/


pic source : https://www.instagram.com/sejiwacoffee/

10. Ngopi sambil menikmati karya Seni di Kopi Selasar Sunaryo

Selasar Sunaryo Art and Space merupakan galeri seni milik seniman Sunaryo yang sudah ada sejak tahun 1998. Bangunan ini terdiri dari galeri seni, ruang pameran, amphiteater, aula diskusi, mess seniman, dan kedai kopi. Coffee shop-nya sendiri berada di teras selasar berhadapan dengan pegunungan dan bukit-bukit sekitar Bandung. Bagi kamu pecinta seni atau mau sekedar lihat-lihat karya seni yang menarik, wajib dicoba deh berkunjung ke tempat ini. Setelah puas berkeliling, duduk ngopi santai sambil melihat view kota Bandung pasti nikmat banget deh. Jangan lupa untuk mencicipi kopi selasar, yaitu sajian kopi hitam dengan latte art ditambah jahe yang ditusuk di bambu.

selain ngopi dan liat-liat karya seni, foto ala-ala candid dikit boleh lah ya

11. Ngopi sambil ngemil di Kopi Kodok

Masih di daerah utara kota Bandung, ada satu lagi tempat ngopi yang asyik sambil ngemil-ngemil ala warung kopi, namanya kopi kodok. Tempatnya enak banget, ada area indoor dengan sofa-sofa nyaman warna-warni dan area outdoor dengan kursi-kursi kayu yang cantik. Menu kopinya juga macam-macam, mulai dari latte, cold brew, vietnam coffee, sampai kopi luwak pun ada. Makanan yang tersedia di sini adalah menu Indonesian food seperti nasi goreng, pisang keju, bala-bala hingga macam-macam indomie. Buat kamu yang lagi wisata ke daerah Lembang, boleh juga mampir ke kopi kodok yang berlokasi di Jl Sersan Bajuri No. 53, Bandung.

area luar kopi kodok dengan mural di dinding yang eye catchy banget 




Jadi, ngopi di mana kita hari ini??


Friday, August 4, 2017

Indahnya Danau Kelimutu yang Mendunia






Danau Kelimutu yang pernah jadi gambar di uang pecahan lima ribu rupiah edisi lama menjadi salah satu bucket list tempat yang ingin saya kunjungi. Beruntung, ketika melakukan perjalanan #exploreflores beberapa waktu yang lalu, impian saya untuk jalan-jalan ke Danau Kelimutu akhirnya terwujud.

Melawan rasa dingin yang menusuk, mengabaikan kaki yang masih lelah setelah perjalanan panjang sebelumnya, saya pun bersiap untuk menyambut matahari terbit di Danau Kelimutu.

Keunikan Danau Kelimutu
Danau Kelimutu atau yang dikenal juga dengan sebutan Danau Tiga Warna, terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Disebut Danau Tiga Warna karena Danau ini memiliki tiga warna yang berbeda. Waktu saya ke sana, Danau Kelimutu sedang berwarna hijau tosca, hijau tua, dan hitam pekat. Konon katanya warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Ada yang bilang warna danau mencerminkan kondisi negara kita, Indonesia. Jika berwarna merah berarti negara kita sedang dalam masalah. Namun jika berwarna biru, negara kita sedang dalam kondisi yang stabil.

Berdasarkan penjelasan ilmiah, warna di Danau Kelimutu yang berubah-ubah ini dipengaruhi oleh kandungan mineral, pengaruh bebatuan, lumut di dalam kawah, dan cahaya matahari. Sementara itu, suku Lio di Flores percaya bahwa Danau Kelimutu merupakan tempat persemayaman terakhir dari jiwa-jiwa yang sudah meninggal.

Rute menuju Danau Kelimutu
Dari Jakarta kita bisa menggunakan penerbangan terlebih dahulu ke Kupang, ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur (Bandara El Tari) kemudian dilanjutkan dengan penerbangan ke Ende (Bandara H Hasan Aroeboesman). Setibanya di Ende, perjalanan dilanjutkan bisa dengan menggunakan angkutan umum berupa taksi avanza, minibus, atau ojek menuju Moni. Desa Moni merupakan desa terdekat dengan Danau Kelimutu. Jangan kaget ketika sampai di Ende, kita akan disambut oleh penduduk lokal yang menawarkan jasanya untuk mengantar kita ke Moni. Tinggal pilih-pilih yang paling nyaman dan sesuai budget ya. Saya menggunakan taksi avanza dengan biaya Rp. 150.000,- sekali jalan. Siap-siap juga menikmati perjalanan Ende-Kelimutu yang berkelok-kelok dan curam. Pemandangan tebing-tebing, jurang, dan hutan akan kita lihat sepanjang jalan.

Sedikit Cerita Perjalanan ke Danau Kelimutu
Ada beberapa pilihan untuk mengejar sunrise di Danau Kelimutu. Pilihan pertama adalah menginap di Ende dan menyewa mobil langsung ke Danau Kelimutu. Ini berarti kkita harus berangkat dari Ende sekitar jam 1 pagi. Pilihan kedua adalah menginap di Moni. Butuh waktu sekitar 30 menit berkendara dari Moni menuju pintu masuk pendakian Taman Nasional Kelimutu. Sudah ada banyak homestay dan penginapan di Moni dengan harga yang relatif terjangkau. Dari Moni kita bisa sewa motor, sewa mobil, atau naik ojek menuju Danau Kelimutu.

Saya memilih alternatif yang kedua untuk menghemat waktu. Sehari sebelumnya saya menginap di Christin Lodge, di Moni seharga Rp. 200.000,- /malam. Sekitar pukul 3 pagi, saya sudah bersiap-siap untuk memulai perjalanan ke Danau Kelimutu. Dengan bantuan Bapak pemilik penginapan, yang juga mengantarkan saya dari Ende ke Moni, saya cukup membayar Rp. 150.000,- untuk PP Moni-Kelimutu dengan menggunakan mobil.

Sesampainya di pintu masuk, kita perlu membayar HTM Rp. 5000/ orang untuk wisatawan lokal. Jarak tempuh menuju puncak sekitar 2 KM atau sekitar 30 menit berjalan kaki. Waktu saya ke sana tidak ada guide lokal yang menemani. Untungnya ketika saya datang ada beberapa turis asing yang juga akan mengejar sunrise, jadi kami pergi bersama berbekal senter kecil dan cahaya dari HP masing-masing. Jalur menuju puncak juga tidak sulit. Jalannya sudah baik dengan papan-papan petunjuk jalan yang jelas.


Jalur yang dilalui menuju puncak


Danau yang pertama kita jumpai adalah Tiwu Ata Polo, danau yang diyakini tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup melakukan kejahatan/ tenung. Selanjutnya ada Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Yang ketiga adalah Danau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya roh-roh leluhur atau orang tua yang telah meninggal. Setiap tahunnya di Danau Kelimutu diadakan ritual adat Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata yaitu ritual untuk mengucap syukur atas tahun yang telah dilewati dan memohon berkat untuk tahun yang akan datang.

Tiwu Ata Mbupu

Tiwu Nuwa Muri Koo Fai & Tiwu Ata Polo

 pedagang di area Danau Kelimutu

Sambil menunggu matahari terbit, kita bisa menyeruput secangkir kopi atau minuman hangat lainnya yang banyak dijual penduduk setempat di area sekitar danau. Dengan harap-harap cemas, saya menunggu matahari menampakkan wajahnya. Namun sayang, pagi itu agak mendung, sang surya pun tertutup awan dan kabut masih menyelimuti Danau Kelimut. Saya hampir saja kecewa. Tapi rupanya setiap langkah yang membawa saya ke Danau Kelimutu tidak sia-sia. Perlahan semburat jingga mulai terlihat di langit. Kabut tipis pun hilang dan memperlihatkan kemilau danau yang memantulkan cahaya mentari. Sang Surya telah menyapa dan memberi rasa hangat hingga ke hati, menyajikan pemandangan Danau Tiga Warna yang mempesona.


Selamat Pagi Kelimutu! Selamat Pagi Indonesia!

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Travel Blogger Contest yang diadakan oleh www.sumber.com