Pangalengan memang bukanlah tempat yang baru buat saya. Sudah beberapa
kali saya berkesempatan mengunjungi Pangalengan. Jaraknya yang tidak terlalu
jauh dari Bandung, udaranya yang sejuk, dan beberapa tempat wisatanya yang cukup
menarik membuat Pangalengan bisa menjadi salah satu alternatif kalau ingin
menjauh sedikit dari hiruk pikuknya kota Bandung. Atau kalau kamu datang dari
luar kota Bandung dan bosan main di seputaran Dago, Lembang, dan Ciwidey tapi
masih kepingin lihat yang ‘ijo-ijo seger’, nah..Pangalengan juga bisa jadi
pilihan.
Jadi ada apa saja di Pangalengan??
Penangkaran Rusa Kertamanah
Saya berangkat dari Bandung sekitar jam 7.30 pagi dan sampai di
Pangalengan sekitar jam 9.30. Kondisi jalan cukup bersahabat dan nggak kena
macet sama sekali. Destinasi pertama saya adalah penangkaran rusa Kertamanah,
di Jl. PTPN VIII Kertamanah, Pangalengan. Dari pinggir jalan kita sudah bisa
melihat rusa-rusa tersebut beraktivitas karena hanya dibatasi pagar kawat yang
mengelilingi area penangkaran. Para pengunjung sudah bisa melihat dan memberi
makan rusa dari luar pagar. Tapi rasanya ada yang kurang kalau nggak masuk dan
foto dari dekat. Cukup dengan membayar Rp. 10.000/ orang, kita bisa masuk ke
area penangkaran dan berinteraksi langsung dengan rusa-rusa yang ada. Oh ya,
rusa yang di Pangalengan ini jenisnya berbeda dengan rusa yang ada di Rancaupas
Ciwidey. Kata Bapa penjaganya, rusa di sini berbintik-bintik karena merupakan
jenis rusa India, sementara rusa di Rancaupas adalah rusa dari pulau Jawa dan
Bali. Jangan lupa beli wortel atau sayuran yang banyak dijual di sekitar
penangkaran, supaya makin seru main dengan rusa-rusanya dan makin kece fotonya hehe..
Situ Cileunca
Tempat selanjutnya yang saya kunjungi adalah situ Cileunca, yang dalam
bahasa Sunda, situ artinya danau. Bagi orang Bandung situ Cileunca ini sudah
terkenal sebagai area untuk rafting. Kalau
pun nggak mau rafting, duduk santai
atau naik perahu di sekitar danau juga bisa menjadi pilihan. Bawa bekal dan
piknik di pinggir danau pasti jadi pengalaman yang seru dan menyenangkan.
foto ala-ala candid dari pinggir situ cileunca
Rumah Boscha dan Malabar Tea House
Malabar Tea House ini sebenarnya merupakan penginapan yang berlokasi
di atas bukit dan dikelilingi oleh perkebunan teh malabar milik PT. Perkebunan
Nusantara VII – Malabar. Sedikit tips bagi kamu yang selalu mengandalkan GPS
kalau berpergian, selama di Pangalengan jangan ragu untuk bertanya pada
penduduk sekitar jalur terbaik untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di sana.
Soalnya selain sinyal yang suka ilang-ilangan, GPS mungkin akan membawa kamu
lewat jalur tersingkat tapi dengan kondisi jalan yang lumayan ekstrem. Saya
kemarin sampai melewati jalur perkebunan teh yang jalannya rusak parah dan
membuat mobil kami terpaksa didorong karena selip. Padahal sudah ada jalan yang
beraspal baik untuk menuju malabar tea house biarpun sedikit memutar. Tapi ya
sisi positifnya, saya menikmati perjalanan yang seru dengan pemandangan kebun
teh yang indah banget.
Pemandangan sepanjang jalan. ijo-ijo seger :)
di kebun teh juga bisa hiking dan foto-foto kaya gini
Nah kalau rumah Boscha yang letaknya masih satu area dengan Malabara
tea house ini merupakan rumah tua peninggalan K.A.R Boscha, orang Belanda yang
mendirikan kebun teh di wilayah Malabar ini. Arsitektur bangunan khas Belanda
yang unik jadi spot foto yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan masih ada
bangunan berupa cerobong asap seperti rumah-rumah di Eropa. Sayangnya, karena
saya nggak menginap di sana jadi nggak bisa masuk ke kamar-kamarnya yang
pastinya punya arsitektur yang unik juga.
Bagian depan Malabar Tea House
Mountain Breeze Bandung atau Batu Kincir Resto
Tempat terakhir yang saya kunjungi dalam rangka one day trip
Pangalengan ini lokasinya di Jl. Raya Banjaran KM 11.5, Bandung Selatan. Jadi
saya mampir ke Mountain breeze atau dikenal juga dengan nama batu kincir resto
untuk makan malam sekalian searah dengan jalan pulang kembali ke Bandung. Memang benar ya, datang ke tempat tanpa punya
ekspektasi terlalu tinggi malah biasanya bikin kita lebih happy dan puas,
soalnya siapa yang sangka ada tempat sebagus ini di area Banjaran yang identik
dengan macet dan banjir itu. Ada area indoor dan outdoor yang semuanya kece dan
pastinya instagram-able. Nih, mending lihat langsung foto-fotonya deh :
area outdoor resto, spot paling kece buat hunting sunset
area indoor, full glasses windows
Sebelum pulang saya sempat ngobrol sama
pengelola tempat ini. Jadi katanya, restoran yang bahkan belum soft opening
ini, dibuka untuk umum tadinya untuk tes pasar saja. Ternyata responnya di luar
dugaan. The power of social media sih ya..makanya mereka sendiri jadi seperti
kurang siap dan agak kewalahan. Jadi jangan heran kalau pesan makan di sini
agak lama dan menu makanannya pun masih tergolong standar. HTM masuk tempat ini
Rp. 15.000/ orang dan bisa digunakan sebagai potongan harga untuk pesan makanan
di sini.