source pic : google
Sejak punya blog, rasanya menjadi ritual khusus merayakan pertambahan
usia dengan menulis. Awalnya hanya untuk mengingat dan sedikit refleksi
perjalanan hidup saya ke belakang. Tapi kebiasaan ini juga bisa menjadi penanda
atau cara saya bersyukur untuk setiap pekerjaan Tuhan dalam hidup saya.
Lebih dari sekedar merayakan ulang tahun, saya merayakan setiap kebaikan
Tuhan. Lebih dari sekedar merayakan usia yang bertambah, saya merayakan sebuah
kehidupan. Tahun ini saya bersyukur masih dikelilingi keluarga,
sahabat-sahabat, dan orang-orang baik di sekitar saya. Well, pertambahan usia
ternyata tidak berbanding lurus dengan bertambahnya teman. Makin tua, teman
makin dikit. But I’m okay with that. Karena
yang terpenting bukan seberapa banyak teman yang kita punya, tapi seberapa
besar pengaruh positif yang mereka dan saya bisa berikan. Memiliki orang-orang
yang satu frekuensi, sepemikiran, dan selalu menjadi support system adalah kebaikan Tuhan yang masih saya rasakan hingga
detik ini.
Tahun ini juga bersyukur karena terus diberikan keberanian untuk
melangkah dan mewujudkan hal-hal yang selama ini ingin saya kejar. Hidup itu
kan isinya rangkaian pilihan. Kadang ada pilihan-pilihan yang akan membawa
dampak besar dalam hidup kita. Sama kayak mau nyebrang jurang, begitu sampai di
seberang, jembatannya harus kita bakar. Nggak ada kesempatan untuk balik lagi,
nggak ada waktu untuk menyesali yang di belakang. Mungkin bagi beberapa orang
keputusan itu berupa keputusan untuk menikah, keputusan untuk memilih jurusan
kuliah, dll. Bagi saya keputusan itu ketika resign, memulai usaha, dan serius
menekuni dunia tulis-menulis yang selama ini saya cintai. Di saat orang-orang lain seusia saya sudah settle dengan karier mereka, ada yang
mencoba peruntungan dengan tes CPNS, atau mungkin menikah dan membina keluarga.
Saya justru sedang keluar dari zona nyaman, masuk ke dunia baru yang saya nggak
tahu ujungnya seperti apa, dan berjuang hari demi hari untuk meyakinkan diri
sendiri bahwa keputusan saya adalah yang terbaik. Pada akhirnya, setelah
menjalaninya hampir dua tahun, saya mendapati iman saya makin bertumbuh, saya
makin kuat, dan saya terus mengalami pertolongan Tuhan yang luar biasa.
Di umur 31, tidak banyak membuat daftar yang ingin saya capai. Tapi
ada satu yang menempati posisi puncak, selalu bersyukur.
Because when you learn how to be grateful, no matter how hard life is,
you’ll survive.
No comments:
Post a Comment