Monday, November 10, 2014

Grow Old With You




Bagaimana rasanya hidup dan menjadi tua bersama?

Ada seseorang di sisi, saat saya membuka mata, dan saya berikan kecupan selamat pagi.
Sarapan bersama setiap pagi, ngobrol random mulai dari berita hari ini, kebutuhan rumah yang harus dibeli, gosip-gosip artis, sampai rencana kita sepanjang hari.
Nonton TV bersama pasti akan menjadi hal favorit kita, meskipun kita akan terus rebutan remote tv karena kamu lebih suka nonton berita dan saya lebih suka nonton infotainment.
Kita akan melakukan banyak hal bersama. Nonton semua jenis film, wisata kuliner dan mencoba tempat-tempat makan baru, dan menonton konser music favorit.
Menikmati kopi di sore hari, saling berbagi mimpi dan cerita sambil merebahkan kepala di pangkuanmu adalah hal yang akan saya nikmati.
Mungkin ada kalanya kita bertengkar, berbeda pendapat, dan saling berargumen, tapi pasti saya akan merindukan saat-saat seperti itu. Karena dalam setiap pertengkaran kita akan semakin mengenal, belajar untuk saling memahami dan menerima perbedaan.
Ketika tubuh semakin renta, saat kaki tidak sanggup lagi melangkah terlalu jauh dan tangan tidak mampu lagi menopang beban berat, kita akan menghabiskan hari-hari di rumah, menikmati senja dan menanti saat anak-anak sesekali pulang ke rumah.
Dan apabila saatnya tiba, ketika salah satu dari kita ‘pulang’ lebih dulu, masing-masing dari kita haruslah tetap kuat karena hari-hari yang telah kita lalui bersama.

p.s. catatan ini untuk kamu, seseorang di luar sana yang sedang Tuhan siapkan untuk menghabiskan sisa hidup dan menjadi tua bersama ^^

Tha..101114..4 p.m.


Wednesday, July 16, 2014

Love is Like a circle




Love is a funny thing
Whenever I give it, it comes back to me
And it’s wonderful to be
Giving with my whole heart
As my heart receives Your love
Jason Mraz – Love Someone




Lucu jika bicara tentang cinta.  Mungkin kamu pernah mencintai seseorang, tapi orang yang kamu cintai itu tidak balas mencintaimu balik. Tapi kemudian ada orang lain yang menawarkan cintanya untukmu, tapi kamu sama sekali nggak bisa menerimanya. Andaikan saja kita bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta pastinya akan lebih mudah. Lebih sederhana. Bukankah selama ini teori ‘suka sama suka’ itu artinya:  aku suka sama kamu, kamu juga suka sama aku.

Rasanya cinta tidak sesederhana itu. Cinta nggak kaya hitungan matematika yang akan habis ketika kamu bagi dengan seseorang. Mungkin ada saatnya kamu dengan sepenuh hati mencintai seseorang, dan balasan cinta itu kamu dapat dari orang lain. Kemudian kamu akan dengan tulus belajar mencintai orang itu.

Saya nggak tahu apa-apa soal cinta dan saya nggak bermaksud mengajari siapa-siapa tentang cinta. Yang saya tahu seseorang pernah bilang bahwa mencintai adalah keputusan. Keputusan untuk belajar tulus, keputusan untuk melepaskan, dan keputusan untuk menjadi yang terbaik.

Ketika menulis ini, saya baru saja mendengar cerita salah seorang teman yang bertahun-tahun mencintai seorang wanita, tapi perlakuan wanita itu membuatnya menjadi skeptis tentang cinta. Katanya dia tidak bisa mencintai wanita lain sebesar cintanya yang dulu. Rasa sayangnya sudah habis.

Saya hanya bisa mengambil kesimpulan seperti ini:
Love is like a circle..when you love someone, it will back to you..even it doesn’t come from the same person..you being loved by someone else.

Cinta itu tidak akan terbuang dengan sia-sia, karena pasti akan kembali padamu, mungkin dari orang yang berbeda dan mungkin dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Terima kasih kamu bisa berbagi cerita ini, kamu membuat saya percaya cinta yang tulus itu masih ada. Saya mau belajar untuk itu, mungkin dengan kamu J


Tha..160714..11 p.m


Tuesday, June 10, 2014

Tentang Saya dan Sebuah Doa yang Tulus






Your prayer for someone may or may not changes them, but it always change you

Konon katanya ketika kita memiliki sebuah keinginan, mulailah dengan doa. Mintalah maka akan diberikan kepadamu.

Saat ini saya juga sedang menaikan sebuah doa. Doa yang sederhana, untuk seseorang. Saya berdoa untuk pekerjaannya, kesehatannya, pergumulan-pergumulan yang selama ini dia ceritakan, dan semua hal yang saya ingat tentang dia dan bisa saya doakan. Tapi kemudian dia mengecewakan saya. Saya sampai ada di titik, malu pada diri saya sendiri dan pada Tuhan, kenapa saya sampai terpikir berdoa untuknya. Tidakkah doa saya sia-sia??

Sampai akhirnya saya sadar akan suatu hal. Bahwa doa saya selama ini hanyalah tentang keinginan saya, permintaan saya, dan semuanya merujuk kepada keegoisan saya sendiri. Mungkin kamu juga pernah seperti itu. Mendoakan supaya seseorang berubah, tujuannya supaya dia lebih baik sama kita. Atau mungkin berdoa supaya seseorang menjadi seperti yang kita inginkan, supaya kita bahagia dan mendapatkan sosok yang ideal sesuai harapan kita.

Tidakkah itu adalah doa yang egois? Bukankah doa bukan lagi berpusat tentang kita, tapi semua tentang Tuhan. Bukan lagi tentang apa yang kita inginkan, tapi apa yang Tuhan inginkan.

Kekecewaan ini ternyata mengingatkan saya untuk menaikkan doa dengan tulus. Bahwa ketika saya berdoa untuk seseorang, tujuannya adalah yang terbaik bagi orang itu, bukan untuk saya. Sekalipun ternyata dia mengecewakan, tapi yang terpenting kita telah melakukan bagian kita, berdoa untuknya.

Hari ini saya memutuskan tetap melakukan bagian saya, berdoa. Mungkin dia belum berubah, mungkin dia tidak akan pernah tahu tentang doa-doa yang saya naikkan, tapi pola pikir saya yang sudah berubah. Saya yang diajar berdoa dengan tulus dan tidak egois. Saya diajar untuk berserah dan membiarkan Tuhan melakukan bagianNya. Dan akhirnya saya percaya tidak ada yang sia-sia dari sebuah doa.


Tha..100614..11 p.m


Monday, June 2, 2014

Sebuah Catatan tentang Hidup yang..hhmm Lucu??






Kadang ngga semua hal dalam hidup ada jawabannya, kita hanya perlu melangkah, menjalani, and lets see what happen..

Saya baru saja memposting status tersebut di path. Hidup itu lucu, penuh dengan teka-teki, penuh dengan pertanyaan yang setiap hari akan selalu kita cari jawabannya. Mereka bilang, saya adalah pemikir sejati. Semua hal saya cari jawabannya. Saya selalu berpikir ini itu sebelum mengambil keputusan. Sampai saya sadar di satu titik, I’m over thinking. Saya bisa jadi stag di satu tempat karena saya memikirkan hal-hal yang bahkan belum terjadi, dan akhirnya membuat saya ragu untuk melangkah.

Something happen in my life..Saya belajar untuk lebih spontan. Pergi dengan siapa saja saya mau, liburan ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya, tanpa takut kehilangan arah. Melakukan hal-hal yang saya memang suka dan mau saya lakukan. Ternyata hidup jadi lebih menyenangkan, jadi lebih berwarna, dan saya jadi lebih banyak belajar. Bahkan ternyata kadang kita perlu tersesat supaya kita bisa menemukan hal baru dan membuka cara pandang yang baru.

Sampai saat ini, saya masih suka berpikir. Masih banyak hal yang belum saya temukan jawabannya. Tentang impian, tentang masa depan, tentang kamu yang selalu membuat saya bertanya-tanya, dan tentang hidup itu sendiri. Tapi bukankah hidup memang seperti itu? Menjadi lebih menyenangkan ketika semuanya adalah teka-teki yang harus kita pecahkan. Dan menjadi semakin menyenangkan ketika kehidupan itu membawa kita pada hal-hal baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Thanks God for my life, for goodness or badness, for everything You have done in my life..I just wanna say thank you J

Tha..290514..8 a.m.


Monday, April 28, 2014

Untuk Kamu yang Hadir Dengan Suatu Alasan




We met for a reason..either you’re a blessing or a lesson.
Saya percaya setiap orang hadir dalam kehidupan kita pasti untuk suatu alasan. Nggak ada yang kebetulan.

Saya bersyukur Tuhan selalu campur tangan dalam setiap detail kehidupan saya, termasuk dalam hubungan-hubungan yang saya jalin dengan orang lain. Seperti saat ini, ketika kamu tiba-tiba saja hadir dalam hari-hari saya. Kita mungkin masih sama-sama ragu. Kita mungkin masih bertanya-tanya tentang apa yang  kita rasakan. Yang saya tahu, saya nyaman dengan ‘kita’ saat ini. Kamu adalah orang yang memiliki determinasi yang tinggi, dan saya kagum dengan itu. Kamu selalu bisa men-challenge saya dan menjadi my inner conscience. Kamu kadang terlihat rapuh dan lemah, saya nggak keberatan. Ah, seandainya saja kamu mau membagi sedikit kerapuhan itu dengan saya.

 Kita mungkin sering berargumen, saya merasa kamu adalah ‘orang yang sulit’, kamu juga mungkin ragu dengan saya. Tapi saya mulai bisa menikmati saat-saat di mana kita bisa berargumen tentang apa saja.  Mungkin suatu saat nanti saya akan melihat bahwa berargumen dengan kamu adalah hal yang akan sangat saya rindukan.

Saya tidak mau terburu-buru. Saya hanya mau jalani apa adanya, dan biarlah Tuhan kembali campur tangan. Perbedaan kita, ketakutan kamu, keraguan saya, mungkin akan menjadi pembelajaran buat kita. Tuhan pasti akan memberikan rasa sayang yang tulus untuk menerima setiap kekurangan kita masing-masing.  Kalau pun ternyata suatu hari nanti ketika rasa ini ada untuk kamu, dan kamu bersama yang lain, semoga Tuhan memberikan saya kebesaran hati untuk melihat kamu bahagia. Dan saya yakin Tuhan akan kembali campur tangan untuk hubungan-hubungan saya selanjutnya.
Untuk saat ini saya cuma bisa bilang we’ll see..karena nggak ada yang pasti di dunia ini kan..hidup nggak sesederhana itu J



Tha..270414..10 p.m


Sunday, March 9, 2014

Untuk Kamu yang Akhirnya Pergi






If he belongs to you, he will back..but if not, just believe that you deserve better..

Sahabat saya mengatakan hal ini. Waktu itu saya sedang bersedih karena baru saja ditinggalkan seseorang. Seseorang yang baru saja mengisi hati dan hari-hari saya. Bahkan kisah kami belum saja dimulai. Percayalah rasanya lebih sakit daripada patah hati.

“Lo tau kemana harus cari gue, kalo ntar kangen,” itu katanya. “Lo aja yang kangen, gue nggak,” itu balasan saya, padahal maunya sih bilang, “Gue pasti bakalan kangen banget sama lo.”

“Waktu gue ada di Bandung, lo nggak pernah kangen sama gue,” Dia mulai merajuk. Kata siapa? Saya selalu kangen, tapi saya terlalu pandai menyimpannya sendiri.

“Baik-baik ya Mit, ntar klo ada cowo yang deketin, pastiin orangnya jangan kaya gue,” hanya itu pesannya. “Lo juga baik-baik ya, kalo deketin cewe, pastiin orangnya kaya gue.”

Nggak ada farewell party, nggak ada pelukan perpisahan, hanya ada punggungnya yang perlahan menjauh. Beberapa dari mereka datang dan pergi. Beberapa tinggal dan meninggalkan jejak di hati kita. Kadang mereka yang kita kira pergi mungkin hanya bersembunyi untuk kembali. Dan untuk kamu yang akhirnya pergi..mungkin waktu kita saja yang sudah habis. So long and be good..untuk kamu yang pernah datang dan kini pergi.


Tha..090314..10p.m.


Sunday, January 26, 2014

Gelas Kosong Itu adalah Kamu..



Wajah itu cerminan hati. Apa yang kamu rasakan, kamu pikirkan pasti akan meluap keluar dan tercermin di wajah. Saya termasuk orang yang bisa menahan dan menutupi. Tidak banyak yang tahu ketika saya marah atau ketika saya sedih. Saya pandai bersandiwara? Tidak juga. Mungkin hanya saya pandai menutupi perasaan saja.

Begitu pun ketika saya menyukai kamu. You..yes you. Saya nggak tahu sejak kapan, bagaimana awalnya, dan sebenarnya what the kinda of this feeling. Yang saya tahu saya selalu mencari kamu. Ketika hati saya terasa penuh, dia pun perlu tempat untuk meluapkannya. Dan tempat itu adalah kamu.

Kamu adalah gelas yang kosong itu. Saya mengisi kamu, memenuhi kamu, dan saya lega. Saya nggak tahu sampai kapan kamu selalu ada di dalam travel bag saya dan siap menampung luapan itu. Kadang saya merasa kita terlalu fragille. Mungkin suatu saat luapan saya akan membuat kamu atau kita retak. Karena itu saya terus berusaha menahannya sekarang. Menahan semua luapan yang biasanya saya tumpahkan.

Tulisan ini untuk kamu. Kamu gelas kosong yang selalu saya penuhi. Saya hanya ingin selalu mengisi kamu. Terima kasih untuk hari-hari yang sudah kita lalui bersama, dan mudah-mudahan masih ada hari-hari di depan yang bisa kita lalui lagi. Bersama. Aku, kamu, dan kita. Selamat ulang tahun untuk kamu..I wish nothing but the best for you :)

Tha..260114..11 p.m.



Another Random Thought





Pernahkan kamu terbangun di pagi hari dengan banyak ide random yang muncul di kepala? Saya sering mengalaminya. Mulai dari ide random untuk mendekor ulang kamar sampai pergi ke Papua sendirian hanya untuk menguji keberanian. Beberapa ide itu ada yang saya wujudkan dan sebagian kembali menguap hilang termakan kesibukan saya sehari-hari. Dan pagi ini saya terbangun dengan ide untuk membuat surat pengunduran diri dari tempat saya bekerja.

Ini adalah hari Minggu. Saya masih punya waktu setidaknya lebih dari dua belas jam untuk menikmati hari libur saya. Tapi entahlah mendadak ide tersebut muncul dalam pemikiran saya. Apakah saat ini saya sedang stres dengan pekerjaan saya? Bisa dibilang begitu. Apakah saya orang yang mudah menyerah kalau ada masalah di pekerjaan? Saya yakin tidak. Apakah saya sudah memiliki planning kalau resign saya mau ngapain? Belum. Jadi akhirnya ide mengenai surat pengunduran itu hanya tertahan di pikiran saya dan belum saya wujudkan.

Beberapa bulan terakhir ini, pekerjaan saya di kantor memang sedang ‘kurang bersahabat’. Bos yang semakin demanding, load kerjaan yang terus menumpuk, sampai partner in crime saya di kantor mau resign karena sudah merasa semakin tidak sejalan dengan perusahaan ini. Mendadak saya merasa sendirian, jenuh, bahkan ekstrimnya muak dengan apa yang saya kerjakan.

Dulu saya begitu suka dengan kerjaan saya ini. Saya suka ketika harus meng-interview orang, mengenali potensi mereka, membuat konsep pelatihan, dan masih banyak hal seru lainnya yang bisa saya pelajari dan saya kerjakan. Tapi semakin saya mengerti seluk beluk perusahaan ini, semakin saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya tahu apa yang salah, saya tahu bagaimana cara memperbaikinya, tapi saya harus menutup mata karena saya bukanlah siapa-siapa. Saya tidak punya kapasitas untuk itu. Saya seperti menjadi orang lain, bermulut manis kepada setiap orang yang bertanya tapi dalam hati saya muak dan marah.

Dan hari ini akhirnya saya bertanya kembali mengenai apa yang sesungguhnya saya inginkan. Saya membayangkan lima tahun dari sekarang apa yang sedang saya lakukan. Bekerja di sebuah perusahaan konsultan SDM dengan waktu kerja yang lebih fleksibel, menjadi penulis terkenal yang menulis banyak buku dan script film, dan memiliki coffee shop dengan ruang kecil tempat saya berkarya. Banyak mimpi? Ya. Dan saya tahu untuk mencapai itu harus dimulai dengan perjuangan saya sekarang.

Berhenti sekarang? Belum. Menyerah? Tidak ada dalam kamus hidup saya. Segala sesuatu yang berharga harus dilalui dengan perjuangan dan saya tahu perjuangan saya sedang berlangsung saat ini. I don’t stop when I’m tired, I stop when I’m done.

Tha..260114..9 p.m.