Sesuai janji, saya akan melanjutkan cerita one day trip saya di Tana Toraja. Setelah setengah hari menjelajahi
wisata kematian ala Toraja, sekarang saatnya kulineran. Dua point penting soal
kuliner di Toraja yang mesti kamu tahu : Pertama, untuk kamu yang muslim, mesti
agak selektif cari-cari tempat makan soalnya di sini rata-rata makanannya non
halal. Kedua, kuliner khas Toraja nilainya enak dan enak banget. Overall sih cita rasa makanannya cocok
di lidah saya. Langsung aja, ini dia kuliner khas Toraja yang sempat saya
cicipi, plus di mana kamu bisa menemukannya :
·
Warung Pong Buri
Tempat makan yang
sudah berdiri selama puluhan tahun ini sudah populer sebagai warung makan yang
menyajikan makanan khas Toraja. Lokasinya di Jalan Pembangunan, Penanian,
Rantepao. Posisinya yang berada di pinggir jalan raya membuat warung Pong Buri
nggak jauh beda seperti warteg-warteg pada umumnya. Tapi jangan salah, warung
yang sudah buka sejak pagi ini nggak pernah keliatan sepi. Di sini kamu bisa
menemukan berbagai makanan khas Toraja seperti Pantollo Duku (Babi), Pa’Piong
(ayam/babi), Balok (arak toraja), ikan sambal balado, dan jus tamarillo. Untuk
makan siang saya dan @tha_nte memesan pantolo duku (daging babi yang dimasak
dengan bumbu khas seperti rawon), ikan sambal balado lengkap dengan sambel
khasnya yaitu cabe rawit yang dicampur dengan irisan tomat dan jeruk nipis.
Untuk makan lengkap seperti itu, saya hanya membayar Rp. 45.000,- Murah, enak,
dan kenyang (ini penting hehe..)
Dari depan aja udah ngantri, apalagi pas jam makan siang
ikan sambal balado dan pantolo duku
·
Bakso Babi
Sejak sampai di
Toraja, saya menemukan ada banyak warung bakso babi di sepanjang jalan. Olahan
daging babi lainnya yang juga jadi favorit di sini adalah bakso babi, dengan
kuah hangat, perasan jeruk nipis dan sambal. Saya menikmati semangkok bakso
babi di warung bakso babi manalagi, di Jalan Penanian, Rantepao. Satu mangkok
bakso porsi besar (isi 8) dihargai Rp. 18.000,-
·
Jus Tamarillo
Masih di warung
bakso babi manalagi, saya juga mencicipi jus Tamarillo atau jus terong belanda.
Kalau mampir ke Toraja jangan lupa untuk mencoba jus ini, karena jus tamarillo
memang agak sulit ditemukan di daerah lain. Warnanya mirip jus jambu, rasanya segar
dan sedikit asam seperti jus markisa. Cukup dengan Rp. 10.000,- saya sudah bisa
menikmati jus tamarillo yang segar ini.
·
Sate Ahok
Bukan karena
nge-fans dengan Pak Ahok makanya diberi nama sate ahok, tapi Ahok di sini
merupakan singkatan dari Anak Hoki, mungkin supaya jualan satenya laku dan bawa
hoki. Sate Ahok ada di Jl. Ahmad Yani Rantepao (samping modern foto). Menunya
hanya ada satu yaitu sate babi. Sate babinya mirip sate taichan yang lagi
nge-hits di Bandung. Sate dengan bumbu agak asin, diberikan juga bumbu kacang
yang agak encer dan sambal. Bumbu kacang dan sambalnya disajikan terpisah. Harga
sate ahok Rp. 2.500,- /tusuk.
·
Kaana Toraya Coffee
Bagi para penikmat
kopi, sudah bukan rahasia lagi kalau Toraja terkenal dengan kopinya yang
nikmat. Makanya di Toraja ada banyak tempat ngopi yang enak, salah satunya
Kaana Toraya Coffee di jalan Pongtiku No 8, Rantepao. Lokasinya tepat di
belakang hotel Pison. Waktu ke sana saya menggunakan GPS, dan mengarah ke
bagian depan hotel. Ternyata masuk lewat hotelnya pun bisa, nanti akan diantar
oleh staff hotel ke kafenya. Di sini kamu akan menemukan kincir air dual fungsi
yang unik. Tidak hanya sekedar dipajang dan diputar untuk menikmati gemericik
air, tapi kincir air ini juga berfungsi sebagai sumber energi untuk
menghidupkan roasting machine kreasi
pemilik Kafe, Bapa Eli Pongrekun. Bapa Eli juga dengan senang hati akan
menemani kamu kalau mau ngobrol-ngobrol seputar kopi. Minum kopi ditemani
gemericik air yang menenangkan plus ngobrol-ngobrol seru dengan pemilik kedai
jadi alasan yang tepat untuk kamu datang ke tempat ini. Oh ya, Kaana Toraya
Coffee juga menjual kopi-kopi yang sudah dikemas rapi untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh lho..
·
Warung Kopi Toraja
Mengambil lokasi
di Jalan Poros Makale – Rantepao No 77 (samping hotel Misiliana), tepat di
perlintasan jalan utama dari Makale ke Rantepao membuat kita harus jeli untuk
menemukan kedai ini. Dari luar terlihat seperti tumah biasa dan hanya ada
spanduk kecil di depannya. Ternyata kedai sederhana ini memang menempati
beranda depan rumah pemiliknya. Di kedai ini hanya ada sekitar empat meja kecil
untuk tamu dan etalase untuk memajang kopi-kopi yang sudah dikemas untuk dibawa
pulang. Ruangannya berbatasan langsung dengan dapur yang digunakan untuk
menyangrai kopi. Begitu masuk kedai ini, kamu akan disambut wangi kopi yang
menenangkan. Dengan suasananya yang tenang,
rasanya betah berlama-lama untuk menikmati secangkir kopi di sini.
Masih ada kuliner Toraja yang belum saya tuliskan di atas? Silakan
tambahkan di kolom komen yaa.. Buat kamu yang lagi cari referensi untuk cari
tempat makan dan ngopi enak di Toraja, semoga tulisan saya ini bisa sedikit
memberi informasi. Enjoy ^^
No comments:
Post a Comment