Kenapa disebut wisata kematian? Karena tempat-tempat yang iconic di Tana Toraja berkaitan dengan kuburan, tulang belulang jenazah, dan tempat orang meninggal. Tapi nggak perlu takut atau bergidik ngeri, karena tempat-tempat wisata di Tana Toraja justru unik dan membuat kamu terpesona.
Sedikit informasi tentang Toraja, Kabupaten Tana Toraja terletak di
propinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kota Makale. Kemudian wilayah kabupaten
ini mengalami pemekaran menjadi Kabupaten Toraja Utara dengan ibu kota
Rantepao. Untuk mencapai Tana Toraja, kamu bisa menggunakan jalur darat dan
udara dari Makasar. Saya memilih jalur darat karena alasan biaya yang sudah
pasti jauh lebih murah dan rasa penasaran ingin mencoba bis malamnya yang
terkenal super nyaman. Beneran nyaman?? #IMHO, jauh deh kalau dibandingkan
dengan bis-bis di Pulau Jawa. Kursi bisnya berukuran jumbo, sangat empuk dan
nyaman. Ada sandaran kaki yang bisa dinaikan jadi nggak bikin kaki pegal selama
perjalanan. Jarak baris antar kursinya juga lega jadi kursi bisa diluruskan
sampai 180 derajat, enak banget buat tidur. Plus lagi kita dikasih selimut dan
bantal, makin enak deh tidurnya. Saya membeli tiket bis kelas ekonomi seharga
Rp. 140.000,- Untuk kelas ekonomi saja fasilitasnya sudah lumayan oke kok,
apalagi kalau ambil yang kelas premiere, katanya kursinya ada pijat elektrik,
lampu baca, TV, dan free WIFI.
interior dalam bis, selimutnya juga lucu kan (ini sih ga penting hehe)
kursinya kurang lebih kaya gini, ada senderan kakinya
Perjalanan Makassar – Tana Toraja yang memakan waktu 8-9 jam
perjalanan jadi nggak kerasa. Kamu bisa naik bis nya langsung di pool bis
masing-masing. Pilihannya ada banyak, tapi rata-rata kualitas bisnya sudah sama
baiknya. Saya memilih naik bis primadona. Bisa beli tiket secara online juga disini.
Jadi ke mana aja saya selama di Toraja? Ini dia beberapa destinasi
yang membuat kita kagum dengan wisata kematian ala Toraja :
1.
Kete Kesu
Belum ke Toraja kalau belum mengunjungi Kete Kesu. Kete
Kesu adalah desa wisata di Tana Toraja, sekitar 4 KM dari Rantepao. Masuk
areanya kita akan disambut dengan rumah-rumah adat Tongkonan yang megah. Tanduk-tanduk
kerbau yang dipajang di depan rumah menandakan kekayaan pemilik rumah. Masuk ke
bagian dalam Kete Kesu, ke arah tebing bukit terdapat kuburan-kuburan khas
Toraja. Peti-peti kayu tua yang umurnya ratusan tahun tergantung di tebing.
Tulang belulang dan tengkorak juga berserakan di area ini. Campur aduk deh antara
ngeri sekaligus kagum melihat keindahan budaya dan adat di Toraja. Makanya
nggak salah kalau Patricia Schultz menyebutkan Tana Toraja sebagai salah satu
destinasi yang wajib dikunjungi sebelum mati dalam bukunya 1000 Places to See Before You Die (2003).
di Kete Kesu, di antara deretan rumah adat Tongkonan yang megah
peti-peti kayu di tebing di Kete Kesu
2.
Lemo
Masih berupa objek
wisata makam, Lemo ini merupakan tebing tinggi yang diukir menjadi
lubang-lubang untuk menempatkan jenazah. Makam-makam ini tersusun rapi jadi
seperti hiasan tebing yang memiliki keunikan tersendiri. Ada juga deretan
patung yang berwujud boneka manusia
di depan tebing batu Lemo
3.
Bori Kalimbuang
Terletak sekitar 5 KM dari Rantepao, tepatnya di Jalan
Bori, Kecamatan Sesean di Toraja Utara, Bori Kalimbuang merupakan situs
megalith terbesar di Toraja. Di sini kamu akan melihat batu-batuan lonjong yang
disebut menhir berdiri tinggi menjulang. Sebenarnya di Toraja ada banyak menhir
seperti ini, tapi Bori Kalimbuang ini yang menurut saya paling memukau.
Sepintas mirip Stonehenge di Inggris, jadi tempatnya pasti instagram-able
banget. Masuk ke area dalamnya lagi-lagi kamu akan menemukan makam-makam (tetep
ya ga jauh-jauh dari makam) dan rumah adat Tongkonan.
deretan menhir di Bori Kalimbuang
lubang batu berisi peti jenazah
4.
Londa dan Kambira
Masih ada lagi nih tempat wisata makam terkenal lainnya di
Toraja yaitu Londa, berupa goa-goa tempat meletakkan peti jenazah (lengkap
dengan tulang belulang dan tengkorak manusia) dan Kambira yaitu kuburan bayi
yang disebut passiliran. Sayangnya karena keterbatasan waktu saya nggak sempat
mengunjungi kedua tempat ini. Maklum karena saya memilih one day trip di Toraja, jadinya waktu dimanfaatkan se-efektif dan
se-efisien mungkin. Karena terbilang masih cukup sama seperti wisata makam yang
sebelumnya saya kunjungi jadi sisa waktu yang ada saya pakai untuk wisata
kuliner di Tana Toraja. Next, saya akan cerita seputar makanan enak dan ngopi
enak di Toraja di postingan saya selanjutnya yaa.. #TanaTorajaPart2
Notes :
·
HTM Kete Kesu Rp. 10.000/ orang, HTM Lemo Rp.
10.000/ orang, HTM Bori Kalimbuang Rp. 10.000/ orang
·
Ada banyak kios-kios penjual souvenir khas
Toraja untuk oleh-oleh di sekitar Kete Kesu dan Lemo. Barangnya bagus-bagus dan
lumayan murah loh..
·
Saya keliling Toraja dengan menggunakan motor.
Sewa motor bisa di depan wisma Maria 1 (daerah Rantepao, tidak jauh dari pool
terakhir bis Primadona). Kalau kehabisan di depan wisma Maria ini juga ada
tempat penyewaan motor. Harga sewanya Rp. 100.000/hari
No comments:
Post a Comment