Thursday, January 9, 2020

Cara Saya Memulai Tahun 2020






Postingan pertama tahun ini dibuka dengan helaan napas panjang karena tanpa sadar tahun 2019-nya udahan, beres, berlalu, ganti tahun baru. Rasanya kayak dilangkahi waktu, sampai-sampai di penghujung tahun, baru nyadar di blog ini pun saya vakum lumayan lama, nggak banyak posting, nggak banyak cerita. Padahal cerita sih banyak, yang bisa ditulis dan dibagi juga banyak, cuma memang dasarnya malas saja.

Banyak yang bilang, 2019 itu menyebalkan. Mulai dari Sulli, Go Hara, dan beberapa aktris korea yang bunuh diri kemudian issue mental health mulai dianggap penting. Tahun ini bangsa kita juga berduka karena kehilangan tokoh-tokoh yang berpengaruh di tanah air, sebut saja Ibu Ani Yudhoyono (siapa yang nggak ikutan sedih melihat Pak SBY menangis kehilangan belahan jiwanya) dan Pak Habibie (yang kemudian muncul ilustrasi-ilustrasi mengharukan tentang Pak Habibie dan Bu Ainun yang bertemu kembali di surga).

Nggak cuma yang meninggal-meninggal, Feed Instagram dan hampir semua laman media sosial lainnya juga jadi super nyebelin karena isu politik. Yes, Pilpres di Indonesia tahun 2019 ini jadi merembet ke mana-mana, sampai agama, ras, intoleransi, dan demo yang berjilid-jilid itu. Belum cukup sampai situ, sebelum pelantikan presiden pun masih ricuh dengan demo yang mengingatkan saya dengan kerusuhan tahun 98 dulu.

Kurang nyebelin apa coba tahun 2019? Berpulangnya teman seangkatan setelah berjuang melawan kanker, kedua sahabat saya kehilangan ayah untuk selamanya dengan jarak waktu berdekatan, ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang putus cinta (Ini sih tiap tahun ada kayaknya), ada juga yang menyudahi pernikahannya.

Namun sebenarnya, di balik 2019 yang nyebelin, tahun ini nggak parah-parah amat. Banyak hal baru, petualangan baru yang ternyata bikin hidup tetap seru. Saya mencoba kolaborasi dengan teman lama dan merintis bisnis baru yang sebenarnya nggak baru-baru amat (cek : @chorus.id), mulai pelayanan lagi, dan pastinya terus muter otak untuk bisnis @omayu.id dan berbagai proyek kepenulisan biar bisa bikin dapur tetap ngebul.

Tahun 2019 juga sama seperti tahun-tahun sebelumnya nggak lepas dari peran teman-teman dekat. Bertambahnya usia rupanya tidak berbanding lurus dengan pertambahan pertemanan. Kenalan bisa saja nambah banyak, tapi yang benar-benar bisa jadi ‘teman’ nggak semudah itu Ferguso. Kalau teman adalah keluarga yang bisa kita pilih sendiri, ya memang demikian adanya. Pilih-pilah lah mereka yang jadi inner circle-mu, biar hidup nggak terlalu banyak drama. Cukuplah drama korea aja yang menemani hari-harimu.  Dan tahun ini, I’m grateful karena masih kaya dengan momen-momen bersama sahabat-sahabat terdekat.




Dan tahun 2020 ini biarpun dimulai dengan banjir Jakarta dan kebakaran Australia, semoga tidak menyurutkan langkah untuk tetap menjalani tahun ini dengan sukacita. Rasanya nggak ada satu tahun pun yang berjalan mulus lurus terus, kan? Tapi bukankah  itu yang bikin hidup selalu seru? Penuh kejutan dan tantangan yang pastinya bikin hidup lebih hidup.

Selamat Tahun Baru
.
Semangaatttt



No comments:

Post a Comment