Judul Buku: Still Intact
Penulis: Priska Nastasha
Link baca: https://www.storial.co/book/still-intact-1
Blurb:
"Kapan kawin?"
Kei paling takut dengan pertanyaan itu.
Pertama, dia jomlo sejak lahir. Kedua, dia terjebak di friendzone selama 18
tahun. Ketiga, yang diharapkan untuk jadi calon suami potensial banget, tetapi
dr. Dihan Gantari Bagaskoro enggak pernah serius membahas status mereka.
Kalau bukan budak cinta yang pasrah,
entah apa julukan yang cocok buat Kei. Padahal, dihujani kasih sayang, tapi
enggak saling memiliki, rasanya enggak enak. Apalagi, usia Kei hampir kepala
tiga dan dia habis ditinggal menikah saudara kembarnya. Kei semakin panik,
takut telurnya keburu busuk karena Dihan tak kunjung bergerak.
Haruskah Kei menyeret Dihan langsung ke
pelaminan? Atau usahanya bakal berubah jadi bencana karena Kei superpayah dalam
mengungkapkan perasaannya?
Ketika pertama kali melihat cover
buku ini, saya langsung menerka ini kisah tentang wanita muda, mungkin dengan
karakter hangat, tidak neko-neko, senang berada di rumah, menyesap kopi
dan menikmati me time sambil membaca buku. Setelah membaca dan mengenal
Kei, tokoh utama di novel ini, cover yang digunakan terasa sangat tepat.
Still Intact bercerita tentang
kegelisahan Kei, wanita yang akan memasuki usia kepala tiga dan menyandang
predikat jomlo sejak lahir. Pertanyaan kapan kawin terus menghantuinya terutama
ketika sang saudara kembar menikah. Masalahnya, satu-satunya lelaki yang ada di
hati Kei adalah Dihan, sahabat yang sudah dia tunggu selama delapan belas
tahun.
Membaca penantian Kei selama delapan
belas tahun, sejujurnya saya gemas sendiri. Ya ampun Kei ini pakai kacamata
kuda model apa sampai segitu setianya menanti Pak Dokter Dihan. Pertanyaan lain
pun muncul, apa yang membuat Dihan menunggu begitu lama. Tidak diceritakan ada
wanita lain di samping Dihan. Bahkan di bab-bab awal digambarkan Dihan sebegitu
sweet dan charming-nya di mata Kei.
“He’s that sweet like her favorite
heartwarming book.” Begitulah
Dihan di mata Kei.
Rupanya penulis tidak membuat saya menunggu terlalu lama. Masih di bagian awal novel sudah diceritakan kelanjutan hubungan Kei dan Dihan. Saya tidak dibawa menerka-nerka bagaimana perasaan Dihan ke Kei, semuanya jelas terbaca sejak awal.
Yang menarik justru perjalanan
hubungan mereka selanjutnya. Kehadiran Tala, yang eksentrik dengan cerita masa
lalu yang kelam mulai mengusik hubungan mereka. Awalnya saya pikir novel ini
akan menyajikan kisah cinta segitiga seperti novel metropop-romance kebanyakan,
rupanya Still Intact menawarkan lebih banyak dari itu.
Yang sangat saya suka dari buku ini
adalah semua konfliknya terasa dekat, mungkin sebagian besar para perempuan di
luar sana pernah mengalaminya. Apa yang penulis suguhkan sangat realistis.
Mulai dari tuntutan pekerjaan yang sudah menjemukan tapi tetap bertahan karena
kebutuhan, memiliki passion lain di luar pekerjaan, atau berada cukup
lama di zona nyaman.
Mengutip salah satu kalimat di Bab
35 novel ini, “Hidup memang sebuah kompetisi, ya?” Saya meng-iyakan pernyataan
itu. Tanpa sadar, banyak hal yang kita alami dalam hidup menjadi ajang
kompetisi dan pembuktian diri.
Hal-hal seperti ini yang diangkat
penulis, sesuatu yang sangat dekat dengan keseharian. Saya dapat dengan mudah
merasakan apa yang Kei rasakan. Kadang saya dibawa kesal dengan Kei, yang
seakan terlalu pasrah, tidak berani mengungkapkan apa yang dia rasakan. Namun,
bukankah banyak dari kita pun pernah seperti itu? Kadang saya juga dibawa kesal
dengan Dihan, yang digambarkan sempurna tetapi penuh dengan ketakutan. Namun,
Dihan menunjukkan manusia yang tampak sempurna dari luar pun tetap saja
memiliki kelemahan.
Tokoh-tokoh di novel ini hadir
dengan porsi yang pas. Tidak ada yang hanya numpang lewat dan sekadar tempelan.
Terutama para tokoh wanita yang menunjukkan mereka berdaya dengan cara yang
berbeda. Favorit saya tentu saja karakter Niu. Kembaran Kei yang karakternya
bertolak belakang dengan Kei ini mungkin hanya mengambil porsi sedikit dari
keseluruhan novel, tapi kehadirannya sungguhlah menjadikan hidup Kei menjadi
lebih berwarna. Celetukannya yang spontan, lucu, tapi selalu benar itu selalu
saya tunggu. Beruntunglah Kei memiliki kembaran seperti Niu.
![]() |
Salah satu celetukannya Niu yang konyol dan bikin ngakak :)) |
Akhirnya, kalau ditanya apa saya
puas dengan novel kedua yang lahir dari Storial Writers Bootcamp 2020 ini,
jawabannya: tentu saja saya puas.
Dari novel ini saya belajar bahwa
standar kebahagiaan tidaklah ditentukan dari status pernikahan, prestasi, atau
pun pencapaian lainnya. Berbahagialah dengan versi terbaik dirimu sendiri. Dari
Kei, Dihan, dan Tala saya dapat berkaca bahwa saya tidak sendirian. Tidak
apa-apa memiliki kelemahan, tidak apa-apa menjadi tidak sempurna, dan semuanya
akan baik-baik saja.
Jadi, untukmu penyuka novel metropop
atau romansa yang cukup dewasa tanpa adegan menye-menye, maka
Still Intact adalah pilihan yang tepat.
Jangan lupa baca novel metropop
lainnya di storial melalui tautan ini: www.storial.co/metropop
Terima kasih, Priska Natasha sudah
menuliskan cerita ini.
No comments:
Post a Comment